Sudah tahu dong kalau sebelumnya Pedro pernah baca buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini karyanya Mbak Marchella FP? Nah, Pedro seneng banget pas kemarin buku ini difilmkan dengan judul yang sama. Filmnya juga diperankan oleh salah satu aktris kesukaan Pedro, Rachel Amanda! Dia juga berperan dengan bagus di film ini, tapi… ada beberapa hal yang mengganjal Pedro untuk menikmati filmnya, kenapa ya?
Buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini berisi berbagai quote yang bikin kita semangat menghadapi hari, dan membuka pikiran kita untuk bersikap terbuka terhadap segala perbedaan. Biar kita jadi lebih toleran, jadi orang yang tahan menghadapi masalah, serta mengerti bahwa masih ada orang di luar sana yang peduli dengan kesedihan kita. Tapi, film yang dibuat bukan melulu memperlihatkan quote yang dipakai untuk membuat orang gak sedih lagi. Film dengan judul yang sama ini menceritakan tentang sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan tiga kakak beradik. Kakak beradik ini dalam perjalanannya menuju dewasa mengalami beberapa permasalahan yang bisa jadi pembelajaran bagi kita. Adik paling kecil mendapat perhatian berlebih dari sang ayah, kakak perempuan yang merasa tidak diperhatikan, dan kakak laki-laki paling tua yang selalu diminta untuk menjaga keselamatan adik-adiknya. Berat ya jadi anak pertama?
Nah, mungkin di akhir film kita bisa melihat semuanya saling bermaafan meski permasalahan yang mereka hadapi cukup pelik. Tapi, Pedro masih punya hal yang mengganjal untuk dibicarakan.
Sosok Ayah yang diperankan oleh Donny Damara mencerminkan ayah yang over protective, manipulatif, dan menjadi satu-satunya orang yang menentukan segala keputusan dalam keluarga. Seperti tahu segalanya dan tahu yang terbaik buat siapapun: ibu, anak laki-laki, dan dua anak perempuannya. Terkadang diperlihatkan pula sang ayah tidak mau mendengarkan pendapat anaknya atau bahkan istri kesayangannya. Sang ayah percaya bahwa dialah yang harusnya memimpin keluarga dan tidak ada yang boleh menyangkalnya. Duh, ngeri ya?
Sebenarnya, sosok ayah seperti ini pasti tidak sedikit di negara kita. Sebuah kepercayaan bahwa laki-laki harus menjadi pemimpin, pelindung, pemberi nafkah, dan paling unggul terus menerus berulang dan diamini oleh banyak keluarga di Indonesia. Dulu pun ayah Pedro juga seperti itu, mau mendidik Pedro untuk jadi yang terdepan dan menjadi pemimpin di keluarga. Sebenarnya sah-sah saja jika seorang laki-laki menjadi pemimpin, namun kalau itu menjadi keharusan sampai tidak memperbolehkan perempuan menjadi pemimpin, tidak adil namanya. Kan, semua manusia bisa menjadi pemimpin, tanpa harus memandang jenis kelamin. Setuju kan? Nah, keniscayaan ini, yang bisa dibilang kepercayaan patriarkal (laki-laki menjadi penentu segalanya) sangat jelas ditampilkan di film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, sehingga Pedro merasa tidak nyaman akan hal ini.
Di sisi lain, keputusan sang Ibu yang selanjutnya memaafkan sang Ayah patut diacungi jempol. Namun sayangnya, sang Ibu dalam film juga masih percaya bahwa sang Ayah telah mengambil keputusan paling baik bagi keluarga dan sang Ibu terima-terima saja keputusan itu. Aduh, Pedro makin gak nyaman terhadap hal itu. Kalau sebuah keluarga terbentuk dengan anggota keluarga yang harus terus memaklumi perlakuan tidak adil sang Ayah, itu berarti bukan keluarga yang bahagia. Pasti akan ada waktu saat satu atau lebih anggota keluarga yang frustasi dan malah menjadi pertengkaran yang hebat. Tentu dalam film kita juga melihat adegan ini, yaitu saat kakak laki-laki pergi dari rumah, kakak perempuan tidak mau ngobrol dengan sang Ayah, dan adik perempuan yang akhirnya muak dengan perlindungan berlebihan yang diberikan kepadanya.
Kalau kata orang sih, membangun sebuah keluarga itu “seni” yang sangat rumit. Kalau ada permasalahan, harus diselesaikan dengan baik-baik, terbuka terhadap segala pendapat, dan tidak langsung percaya bahwa keputusan diri sendiri adalah keputusan paling baik. Duh, Pedro aja jatuh bangun sama pacar Pedro, apalagi dalam berkeluarga? Permasalahan pasti semakin kompleks.
Intinya, Pedro mau bilang begini, gak semua hal yang terjadi dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini bisa dijadikan contoh yang baik. Justru kita harus belajar, apa sih bentuk ketidakadilan yang ada dalam film, sehingga kita bisa belajar, tindakan seperti apa yang seharusnya dilakukan dan tidak merugikan orang lain. Siapa tahu, kamu nanti mau jadi seorang Ayah atau Ibu, tentu pembelajaran ini penting agar anak kamu nanti (kalau kamu memutuskan mau punya anak) tidak merasa dirugikan oleh kamu sebagai orang tuanya.
Semoga kamu dan keluarga kamu dalam keadaan yang baik-baik saja ya! Tenang, kita akan cerita lagi di lain hari!
Halo Kawan #GengBeda! Ketemu lagi dengan Sesa dan Pedro. Kami ingin ngobrol bareng kamu, nih,…
Jumat malam Gema, Sesa, Pedro, Nisa dan Ibnu janjian virtual meeting seperti wiken-wiken sebelumnya. #GengBeda…
Assalamualaikum ukhti dan akhi kawan #GengBeda. Nisa pusing banget, nih. Data dan fakta tidak cukup…
Halo kawan #GengBeda! Ketemu lagi bareng Sesa di musim Cancer ini. Katanya sih goncangan hidup…
Assalamualaikum ukhti dan akhi! Balik lagi bersama Nisa nih, semoga ngga bosen yah sama Cerita…
Assalamualaikum ukhti dan akhi kawan #GengBeda. Balik lagi nih sama Nisa si remaja masjid yang…