Midnight, our sons and daughters
Were cut down and taken from us.
Hear their heartbeat
We hear their heartbeat.
(Lirik lagu U2-Mothers of the Disappeared)
Halo kawan #GengBeda! Ketemu lagi dengan Gema hihi. Pada tanggal 30 Agustus kemarin adalah Hari Peringatan Korban Penghilangan Paksa. Sudahkah kalian tahu tentang hari tersebut? Peringatan ini diberikan kepada korban dan keluarga yang mengalami penghilangan paksa oleh rezim yang berkuasa. Di Indonesia, peringatan ini juga diterjemahkan sebagai Hari Anti Penghilangan Paksa.
Mungkin kawan #GengBeda sekalian pernah mendengar kata Aksi Kamisan. Ini adalah bentuk aksi yang dilakukan oleh keluarga korban penghilangan paksa dan pelanggaran HAM, setiap hari Kamis di depan Istana Negara. Aksi ini dilakukan untuk menuntut pemerintah melakukan penyelesaian terhadap kasus pelanggaran HAM seperti Tragedi 1965, Semanggi I, Semanggi II, Trisakti, Tragedi Mei 1998, Talangsari, dan Tanjung Priok.
Aksi Kamisan ke-600 (Sumber: CNN Indonesia)
Aksi seperti ini tidak hanya ada di Indonesia, loh. Ternyata, awal mula munculnya Kamisan terinspirasi dari cerita Para Ibu Plaza de Mayo, Argentina yang sejak tahun 1975 sudah melakukan aksi piket menuntut pemerintah militer pada Dirty War mengembalikan anak dan cucu mereka yang diculik dan dibunuh.
Para Ibu Plaza de Mayo masih terus melakukan aksi menuntut pengungkapan kebenaran tentang nasib anak dan cucu mereka yang hilang.
(Sumber: The Guardian )
Salah seorang Ibu Plaza de Mayo, dengan ukiran nama anak dan cucu yang hilang di tudung kepalanya.
(Sumber: Yovanna, 2007 di The Metropole)
Perjuangan para ibu ini tidak pernah berhenti, lho. Keren ya! Setelah empat puluh tahun lebih, mereka masih terus melakukan aksi dan pencarian aktif terhadap anak-anak dan cucu-cucu mereka yang diculik. Kerja keras mereka membuahkan hasil yang begitu mengharukan. Kalau teman-teman pernah menonton film dokumenter berjudul Who Am I (¿Quién soy yo?), teman-teman akan menyaksikan bagaimana para ibu ini berhasil menemukan puluhan anak dan cucu mereka yang pernah diculik dan diberikan ke orang tua atau keluarga palsu. We stan these heros!
Penulis: Coory Yohanna