Pilih Laman

Pengalaman Vaginismus Harus Divalidasi!

15 Sep, 2023

“Vagina saya kalau dimasukkan sesuatu menolak, sakitnya luar biasa waktu itu baru dicoba pakai jari. Bagaimana dengan penis laki-laki jika sakitnya seperti ini? Ternyata setelah saya tau, saya mengalami Vaginismus” -Narasumber

Halo, kawan #GengBeda!

Ada banyak hal dan kejadian dalam hidup perempuan yang tidak bisa kita generalisasikan kemudian menjadi sebuah kelainan atau kondisi yang tidak umum. 

Setiap kondisi dan pengalaman perempuan adalah valid, termasuk dalam pengalamannya mengalami vaginismus. Bagi orang-orang patriarkis, vaginismus hanyalah alibi perempuan semata yang tidak mau “melayani” suami atau pasangannya secara seksual dan pura-pura kesakitan saat penis atau benda lainnya masuk kedalam vagina. 

Padahal, vaginismus sendiri adalah kondisi dimana vagina mengalami kekakuan otot dinding-dinding yang tidak bisa dikendalikan sehingga penetrasi vagina tak mampu ditolerir. Vaginismus sendiri saat ini  diketahui memiliki 2 tipe, yaitu primer dan sekunder. 

Primer adalah kondisi ketika penetrasi vagina tidak pernah tercapai dan biasanya rasa yang dialami sakit, sensasi terbakar, atau kejang otot. Sedangkan sekunder adalah ketika penetrasi vagina pernah tercapai namun tidak dapat dilakukan lagi, kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor seperti operasi ginekologi, trauma, atau radiasi. 

Vaginismus sendiri tidak mudah untuk didiagnosis dan diobati bahkan didefinisikan karena beragam para ahli juga belum menemukan pastinya kenapa vaginismus bisa terjadi, ada yang menduga hanya karena gangguan psikologis dan ada pula dari sudut pandang lain merupakan penyakit pada bagian vagina.

Sayangnya hingga kini, vaginismus masih jarang terdengar oleh banyak orang. Banyak sekali yang menormalisasikan bahwa jika pertama kali berhubungan seksual itu pasti sakit. Padahal, berhubungan seksual juga perlu mendapatkan kenikmatan untuk kedua belah pihak. Anggapan sakit pertama kali juga dikaitkan dengan keperawanan yang mana ‘perawan’ adalah mitos patriarki belaka. 

“Banyak sekali teman perempuan saya yang cerita bahwa pertama kali berhubungan seksual yang sakitnya luar biasa hingga menangis adalah bukti dari pengorbanan seorang perempuan kepada pasangannya dan wajar hal itu terjadi pada malam pertama” Ujar narasumber tersebut. 

Anggapan tersebut tentunya sangat mendorong perempuan kepada posisi yang merugikan. Perempuan dianggap tidak berhak mendapatkan kenikmatan seksual dan hanya menjadi objek laki-laki untuk memuaskan saja. 

Mengutip dari cerita dan pengalaman lewat instagram, perempuan kerap kali disalahkan oleh lingkungan bahkan hingga ditinggalkan oleh pasangannya. Kemudian ada juga yang akhirnya dikucilkan oleh keluarga pasangan karena tidak bisa melayani pasangannya dengan baik. Cerita-cerita ini tentunya sebagai pengalaman dan jejak patriarki yang masih sangat menyeramkan hingga detik ini. 

Apa yang bisa kita lakukan ya untuk sejenak menutup lebar-lebar jendela patriarki yang menuduh bahwa vaginismus harus ditahan dan disembuhkan secepatnya? 

Dalam rangka Vaginismus Awareness Day kita bisa mulai mengambil langkah dengan memvalidasi pengalaman dan perasaan penyintas vaginismus dan berempati kepadanya. Kita juga bisa mencari perkembangan ilmiah vaginismus sudah sejauh mana. Kemudian, tidak memaksakan perempuan harus menikmati seksualnya dengan cara penetrasi yang sakit dan bahkan bisa melakukannya tanpa penetrasi. Banyak sekali cara yang membuat perempuan sama-sama menikmati hubungan seksualnya kok! Bagi kamu penyintas, semangat ya! Satu-satu kita lewati bersama dan putuskan rantai stigma terhadap vaginismus!

Kalau menurut kawan #GengBeda gimana?

#CeritaSesa

Sumber : 

https://journals.sagepub.com/doi/full/10.2217/WHE.10.46

https://vaginismusindonesia.com/para-penyintas/

https://www.theinstituteofsexology.org/blog/vaginismus-awareness-day-15th-september

https://e-journal.unair.ac.id/JPS/article/view/44205 

Beranda / Cerita Sesa / Pengalaman Vaginismus Harus Divalidasi!

Artikel Lainnya

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share This
Skip to content