Apa Iya, Mengkonsumsi Kedelai Membuat Kualitas Sperma Berkurang?
Jawabannya tidak. Ini adalah mitos yang banyak berkembang di kalangan laki-laki, terutama mereka yang sedang puber. Mungkin kamu juga memiliki ketakutan yang sama?
Rumor ini sudah berkembang sejak dulu yang mengakibatkan banyak laki-laki takut mengkonsumsi kedelai dan olahannya seperti tahu, tempe, susu kedelai, dan lainnya. Pada April 2007, seorang peneliti bernama Susan Goodin meneliti hubungan konsumsi kedelai dengan level testosteron pada 12 laki-laki yang berusia 18 tahun ke atas. Hasilnya, setelah konsumsi bubuk protein kedelai selama 4 minggu, terjadi penurunan kadar testosteron sebanyak 19%. Hasil penelitian ini menjadi rujukan banyak ahli diet untuk menghindari makanan olahan kedelai bagi laki-laki yang sedang puber. Namun, apakah penelitian ini menjadi satu-satunya sumber terpercaya?
Nyatanya, hasil penelitian ini banyak mengundang kritik dan penelitian tandingan yang tidak menemukan hasil yang sama. Pada Desember 2007, seorang ahli gizi Amerika, Mark Messina, mengkritik hasil penelitian tersebut lantaran adanya kejanggalan pengolahan data yang dilakukan peneliti. Penelitian yang dilakukan Susan Goodin menghitung salah satu sampel yang memiliki level testosteron yang sangat tinggi dan berbeda dengan sampel lainnya, dan juga mengalami penurunan level testosteron yang terlalu tinggi, yaitu hingga mencapai 40%, sedangkan rata-rata penurunan testosteron di semua sampel adalah 19%. Hasil penelitian Susan Goodin tidak sejalan dengan apa yang ditemukan Mark Messina lewat penelitiannya, bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi kedelai dengan penurunan level testosteron.
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh banyak ahli gizi dan dokter lainnya, bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi kedelai dengan penurunan level testosteron (sebagai indikator penurunan kualitas sperma), seperti Nichola Ludlam-Raine, Rhiannon Lambert, Jason Kovac Md, PhD, dan telah diklarifikasi oleh International Society for Sexual Medicine. Jadi, keputusan sekarang ada di tangan kamu. Yang jelas, kedelai adalah salah satu sumber protein yang baik untuk dikonsumsi oleh kita yang sedang puber.
Apa Iya, Timun Bikin Becek?
Banyak masyarakat Indonesia percaya kalo banyak makan timun bisa bikin becek atau keputihan. Tapi apakah itu benar? Jangan khawatir, itu cuma mitos. Keputihan adalah kondisi di mana cairan vagina bertambah secara abnormal. Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai hal, seperti infeksi jamur, bakteri, atau gejala menopause, yang relatif tidak berbahaya. Selain itu, cairan vagina yang abnormal juga bisa merupakan gejala dari infeksi menular seksual tertentu. Meskipun jarang terjadi, cairan vagina abnormal ini bisa disertai darah atau flek kecoklatan. Apabila kondisi ini terjadi, kita patut waspada karena bisa jadi merupakan gejala kanker serviks. Dari berbagai penjelasan ahli tentang fenomena keputihan atau vagina becek, tidak ada studi apapun yang menghubungkan antara makan mentimun dengan penyebab keputihan pada perempuan. Malah, mengkonsumsi timun memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita, seperti menjaga kesehatan ginjal, menghambat pertumbuhan sel kanker, baik bagi ibu hamil, dan membantu mengeluarkan racun dari tubuh.
Apa Iya, Ginseng Bisa Meningkatkan Stamina?
Banyak orang percaya, ginseng bisa jadi jawaban atas berbagai keluhan kehidupan manusia. Adalah C.A Meyer, botanis Rusia yang menamai tumbuhan ini Panax ginseng. Panax dalam bahasa Yunani berarti “penyembuh semuanya”. Tanaman perdu ini sangat terkenal di Korea dan Tiongkok. Bentuk umbinya seperti tubuh manusia. Ada lengan, kaki, dan kepala. Ginseng amerika, bentuknya seperti spiral. Akar ginseng mengandung lebih dari 200 senyawa kimia, di antaranya glikosida saponin, asam amino, panaksoside, ginsenoside, poliasetilen, polifenol, dan asam polisakarida. Penelitian menunjukkan, ginseng dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperbaiki fungsi hati. Stimulan, menguatkan energi vital, energi limpa, dan energi paru.
Apa Iya, Toge Bikin Subur?
Di Indonesia toge atau kecambah yang berasal dari kacang hijau dipercaya sebagai makanan yang membantu menambah kesuburan. Bagaimana faktanya? Dalam toge terkandung antioksidan yang penting untuk reproduksi, yaitu vitamin E. Lalu bagaimana hubungan antara antioksidan dan kesuburan? Jadi begini, antioksidan sangat berguna untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Nah, radikal bebas ini punya sifat meracuni tubuh dan mengganggu proses pembentukan sperma. Kalau kita kekurangan vitamin E, produksi hormon-hormon serta enzim yang memproduksi sperma bisa turun, lho. Oh ya, tidak hanya itu, toge juga mengandung asam folat yang baik untuk membantu membentuk DNA, memproduksi sel-sel baru, dan membuat sel-sel darah merah yang sehat. Manfaat ini sangat baik untuk perempuan dan laki-laki yang ingin memiliki keturunan. Tidak hanya toge, beberapa sayuran lain seperti bayam, brokoli, daun kale dan sayur-sayuran hijau juga memiliki kandungan asam folat.
Apa Iya, Makan Kacang Bikin Jerawatan?
Banyak yang bilang makan kacang bikin jerawatan. Masa sih? Faktanya, kacang memang mengandung banyak lemak, tetapi lemak tersebut adalah lemak tak jenuh yang justru punya manfaat baik buat kesehatan. Lalu mengapa kacang bisa dikaitkan dengan jerawat? Kita perlu tahu juga cara memasak suatu bahan. Kalau kacang diolah dengan cara digoreng, tentunya kadar lemak jenuh yang terkandung menjadi tinggi. Kalau kita mengonsumsi goreng-gorengan, termasuk kacang goreng, yang berlebihan memang bisa memicu masalah pada kulit seperti jerawat.
Apa Iya, Makan Ubi Biar Kentut Terus?
Banyak dari kita yang mempercayai bahwa mengkonsumsi ubi akan membuat kita kentut terus. Kita mengetahui hal ini dari orang tua, tetangga, atau bahkan teman sendiri. Namun tak jarang juga ketika mereka kita tanya apa alasannya, tak ada jawaban yang bisa mendeskripsikan mengapa ubi bisa membuat kentut?
Meski benar bahwa konsumsi ubi dapat membuat kita lebih sering kentut, namun nyatanya bukan ubi saja yang bisa mengakibatkan hal tersebut. Zat yang terkandung dalam ubi lah yang bisa membuat kita merasa kembung dan memproduksi gas dalam saluran pencernaan lebih banyak. Zat tersebut adalah Manitol, yaitu sejenis gula yang biasa digunakan untuk menjadi pemanis pengganti bagi pasien diabetes. Manitol tidak diserap dengan baik oleh usus dalam saluran pencernaan karena tubuh manusia tidak dapat memproduksi enzim yang dapat mengurai manitol menjadi gula sederhana yang dapat diserap oleh tubuh. Dengan demikian, Manitol akan mengalami fermentasi dalam saluran pencernaan oleh bakteri dan dikeluarkan bersama feses. Nah, hasil saat proses fermentasi Manitol dalam saluran pencernaanlah yang akan menghasilkan gas, membuat badan kita terasa kembung, dan alhasil gas tersebut kita keluarkan, sering kita sebut sebagai kentut.
Lantas, apakah hanya ubi saja yang mengandung Manitol? Ternyata tidak. Jenis karbohidrat ini juga terkandung dalam sayuran dan buah lainnya seperti kembang kol, jamur, semangka, dan seledri. Jika kita memiliki sindrom iritasi usus besar, fermentasi Manitol dalam saluran pencernaan akan terjadi lebih cepat sehingga produksi “kentut” semakin sering.
Apa Iya, Nanas Bisa Membuat Keguguran?
Saat hamil, sering banget dengar ada yang bilang,”jangan makan buah nanas, nanti keguguran!” Tak jarang kita mendengar kalimat mewanti-wanti ini dari orang tua, kakak, tetangga, atau kerabat dekat. Bahkan mungkin kita turut mengatakan untuk orang terdekat yang lagi hamil. Jadi, benar gak sih kalau buah nanas bisa bikin keguguran?
Jadi, nanas mengandung enzim bromelain yang bekerja mengurai protein dalam tubuh. Perempuan yang mengandung janin baru memiliki sel protein yang mudah mengurai dan ketika mengkonsumsi bromelain akan mendapati pendarahan dan keguguran, karena bromelain dapat merangsang leher rahim untuk melunak dan memicu persalinan dini.
Meski dugaan kalau buah nanas bisa bikin keguguran itu tidak salah-salah banget, namun yang lebih tepatnya kalau mengkonsumsi bromelain dalam bentuk tablet atau kapsul suplemen dengan dosis yang tinggi, misalnya 80-320 mg. Nah, sedangkan di buah nanas memiliki kadar bromelain yang terlalu kecil untuk memicu persalinan dini atau keguguran.
Sumber:
International Society for Sexual Medicine. (2018). Does consuming soy affect a man’s testosterone levels? Diakses dari: https://www.issm.info/sexual-health-qa/does-consuming-soy-affect-a-mans-testosterone-levels/
Mark Messina, Jill Hamilton-Reeves, Mindy Kurzer and William Phipps. (2007). Effect of Soy Protein on Testosterone Levels. Diakses dari: http://cebp.aacrjournals.org/content/16/12/2795.full-text.pdf
Michelle Dudash, RDN. (2019). How Much Soy Can You Really Eat Before It Affects Your Testosterone? Diakses dari: https://www.mensjournal.com/health-fitness/how-much-soy-can-you-really-eat-before-it-affects-your-testosterone-w479484/
Olivia Petter. (2018). The truth about what soya does to men’s bodies. Diakses dari: https://www.independent.co.uk/life-style/health-and-families/soya-male-body-health-side-effects-truth-milk-sexual-function-a8382976.html
Susan Goodin et al. (2007). Clinical and Biological Activity of Soy Protein Powder Supplementation in Healthy Male Volunteers. Diakses dari: http://cebp.aacrjournals.org/content/16/4/829?ijkey=08e19c6fcce85cce12893f0065538554b52d6acf&keytype2=tf_ipsecsha
https://doktersehat.com/khasiat-mentimun-obat-alami-kaya-manfaat/
https://lifestyle.kompas.com/read/2016/08/25/080000423/Benarkah.Konsumsi.Toge.Menyehatkan.Sperma.
https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/makan-toge-bikin-pria-lebih-subur/
https://hellosehat.com/hidup-sehat/kecantikan/kacang-bikin-jerawatan/
Aglaee Jacob. (2019). Do Sweet Potatoes Help With Bloating? Diakses dari: https://www.livestrong.com/article/543432-do-sweet-potatoes-help-with-bloating/
https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/makan-nanas-saat-hamil-bikin-keguguran/